IWO-I Kerinci–Sungai Penuh Serukan Media Tertib Legalitas: Demi Kembalikan Marwah Pers yang Bermartabat

Sungai Penuh. – infoliputan. com
Dalam upaya menjaga martabat dan profesionalisme dunia jurnalistik, Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO-I) Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Doni Efendi, menyerukan imbauan penting kepada seluruh media yang beroperasi di wilayah tersebut. Ia mengajak setiap perusahaan pers untuk secara terbuka mencantumkan legalitas perusahaan mereka, termasuk nama perusahaan yang terdaftar di Administrasi Hukum Umum (AHU) serta identitas notaris pendiri perusahaan media tersebut.

Seruan ini bukan sekadar formalitas. Bagi Doni, ini adalah panggilan nurani untuk memulihkan wajah pers agar tetap menjadi alat pencerdas bangsa, bukan alat kepentingan.

“Kami ingin mengembalikan marwah jurnalistik agar kembali bersih dan berintegritas. Harus ada ketegasan agar profesi ini dihormati dan tidak dijadikan alat untuk menekan atau memeras,” tegas Doni dengan nada prihatin, Jumat (13/6/2025).

IWO-I pun segera membentuk Tim Pemantau Perusahaan Pers, sebuah langkah nyata untuk menertibkan media yang belum memenuhi standar kelayakan. Menurut Doni, laporan masyarakat terkait keberadaan media tidak resmi dan aktivitas jurnalistik tanpa dasar hukum kian marak. Hal ini, katanya, telah menciptakan keresahan dan mengaburkan batas antara jurnalisme profesional dan praktik liar yang merusak citra wartawan sejati.

“Banyak media yang muncul tanpa kejelasan legalitas, tetapi sudah aktif di lapangan. Ini menyesatkan publik dan merugikan narasumber,” ujarnya.

Lebih lanjut, Doni menekankan bahwa setiap perusahaan pers harus memiliki tenaga jurnalistik yang kompeten, setidaknya telah mengikuti pelatihan jurnalistik dengan bukti sertifikat. Ketentuan ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang menekankan pentingnya profesionalitas dalam menjalankan tugas jurnalistik.

Doni juga menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya oknum yang mengaku wartawan namun tak memiliki legalitas ataupun afiliasi organisasi resmi. Mereka kerap kali menyalahgunakan profesi untuk tujuan pribadi atau tekanan tertentu, bahkan melakukan pemerasan yang mencoreng citra dunia pers.

“Kami tidak tinggal diam. IWO-I akan menggandeng aparat penegak hukum dan pemerintah untuk melakukan sweeping terhadap oknum wartawan nakal,” tandasnya.

Imbauan ini bukan hanya panggilan teknis, tetapi panggilan moral — demi menghadirkan kembali ekosistem pers yang sehat, bertanggung jawab, dan profesional di tengah masyarakat.

IWO-I mengajak seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, aparat hukum, hingga masyarakat luas, untuk bersama-sama mendukung langkah ini.
Karena pers yang bersih adalah cermin kemerdekaan, dan jurnalisme yang berintegritas adalah napas demokrasi. ( ***)

error: Content is protected !!