Dalam sambutannya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya keberagaman sebagai kekuatan Indonesia. Beliau menyoroti kedekatan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri tahun ini, dan mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat toleransi dan saling menghormati perbedaan. Ia menyampaikan pesan persatuan dan kerukunan, mengingatkan pentingnya kita menjaga harmoni antar umat beragama.
Makna Mendalam Tawur Agung Kesanga
Upacara Tawur Agung Kesanga, yang diawali dengan Melasti, dilanjutkan dengan Pengerupukan, Catur Brata Penyepian, dan diakhiri dengan Ngembak Geni, memiliki makna spiritual yang mendalam. PHDI menyatakan upacara ini bertujuan untuk membersihkan alam semesta dan mikrokosmos, mengusir pengaruh buruk, memotivasi umat Hindu, dan mewujudkan kesejahteraan serta keselarasan alam.
Tradisi Unik Ogoh-ogoh dan Gunungan

Salah satu ciri khas Tawur Agung Kesanga di Klaten adalah pawai ogoh-ogoh, yang melambangkan Bhuta Kala, kekuatan alam semesta dan waktu. Para peserta membuat dengan berbagai rupa makhluk hidup, baik dari Mayapada, Surga, maupun Neraka. Selain ogoh-ogoh, parade gunungan hasil bumi juga menjadi daya tarik tersendiri. Umat membawa gunungan, berisi hasil bumi yang melimpah, keliling Candi Prambanan dan kemudian membagikannya kepada umat yang hadir. Perpaduan tradisi Hindu dan Jawa ini memperkaya kekayaan budaya Indonesia.
Semangat Baru Menuju Masa Depan
Ngembak Geni, yang berarti “bebas menyalakan api”, menandai berakhirnya Catur Brata Penyepian dan dimulainya aktivitas seperti biasa. Hari ini menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat baru, melakukan introspeksi diri, dan menatap masa depan yang lebih baik. Nilai-nilai shanti (kedamaian) dan jagadhita (kesejahteraan) menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan.
Akulturasi Budaya di Klaten
Klaten, dengan kekayaan sejarah dan budayanya, menunjukkan akulturasi yang harmonis antara budaya Hindu dan Jawa. Candi Prambanan menjadi tempat yang ideal untuk menyaksikan perpaduan budaya ini. Toleransi antarumat beragama di Klaten dan sekitarnya menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan Upacara Tawur Agung Kesanga.
Destinasi Wisata Budaya
Kekayaan tradisi, budaya, dan toleransi masyarakat Klaten menjadikan daerah ini destinasi wisata budaya yang menarik. Keberagaman budaya dan keramahan penduduknya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Makna Spiritual Tawur Agung Kesanga

Upacara Tawur Agung Kesanga bukan sekadar seremonial, melainkan ritual yang sarat makna spiritual. Konsep Tri Hita Karana, yang menekankan keseimbangan antara manusia, alam semesta, dan Tuhan, menjadi landasan utama upacara ini.
Umat Hindu di mana pun berada menganggap pelaksanaan Tawur Agung Kesanga sebagai kewajiban suci. Upacara ini mencerminkan kepasrahan dan harmoni dengan alam semesta serta Sang Hyang Widhi Wasa.
Toleransi Antarumat Beragama
Toleransi antarumat beragama di Jawa Tengah dan sekitarnya menjadi faktor penting dalam kelancaran Upacara Tawur Agung Kesanga.
Upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan menyampaikan pesan perdamaian, keselarasan, dan kebersamaan. Acara ini menjadi bukti nyata toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Selamat Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri
Semoga Hari Raya Nyepi membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat Hindu. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat Muslim dan Selamat Hari Raya Idul Fitri. Semoga semangat kebersamaan dan toleransi terus terjaga di Indonesia.
Upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan merupakan perpaduan unik antara spiritualitas Hindu dan kekayaan budaya Jawa. Acara ini menjadi bukti nyata toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.