Nasib Pedagang Buku Blauran Surabaya di tengah gempuran Pasar Online

Jawa Timur,/infoliputan.com — Langit yang mendung menambah suasana tak bersemangat para Pedagang Buku dipasar Blauran Surabaya yang konon dahulu merupakan Pasar Buku terbesar dan melegenda di Jawa Timur.

Lorong disepanjang gedung gedung yang dulu dipadati pengunjung juga terlihat lengang dan sepi, mereka biasa hari hari tanpa pemasukan bahkan sampai seminggu tidak dapat pemasukan itu biasa, ucap Kusnan, saat ditemui dikiosnya Selasa, 12 November 2024

Ketua APPSI DPD Surabaya, Ir. Bambang Supriadi menduga beberapa faktor merosotnya pengunjung atau pembeli adalah menjamurnya tren berbelanja online saat ini serta kurikulum yang sering berganti. Konsumen bebas memilih dan membeli buku dengan harga yang lebih murah dibandingkan di Pasar Blauran. Maka dari itu APPSI DPD Surabaya mendorong pemerintah segera melakukan langkah langkah strategis untuk menyelematkan nasib ratusan pedagang buku yang telah menggantungkan hidupnya dari berjualan buku tersebut. Bukan hanya sekedar merevitalisasi Pasar secara fisik, namun lebih dari sekedar itu bagaimana menarik pengunjung atau trafik pasar supaya ramai kembali, misalnya dengan membangun lapangan futsal, mini soccer ataupun lapangan tenis dan badminton dengan memanfaatkan rooftop ataupun ruang yg kosong.

Jika kita lihat saat ini trend hidup sehat dan aktif berolahraga sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat kota surabaya dan yang paling penting saat ini bagaimana meningkatkan trafic pengunjung dan memanfaatkan lahan tidur menjadi produktif kembali. Bahkan jika diperlukan DPD APPSI Surabaya siap membantu mencarikan investor swasta untuk dapat berkolaborasi dengan pasar-pasar yang ada di surabaya, tutur pria yang pernah menjadi Bawas PD Pasar Surya tersebut.

Penulis: A. QoniEditor: Joe Permana
error: Content is protected !!