Kerinci – infoliputan. com
Seperti arus sungai yang kembali tenang setelah riak panjang, pertemuan antara PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) dan warga menghasilkan titik temu. Kesepakatan ini menjadi angin segar bagi kelanjutan pembangunan pintu air (Regulating Weir) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Danau Kerinci, yang sebelumnya sempat diwarnai dinamika.
Kesepakatan tersebut lahir melalui rapat koordinasi yang difasilitasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Kerinci dan Polda Jambi di Aula Hotel Grand Kerinci pada Senin (11/8/2025). Rakor dipimpin Bupati Kerinci Monadi, dihadiri Karo Ops Polda Jambi Kombes Pol M. Edi Faryadi, Dir Intelkam Polda Jambi, Kapolres Kerinci, Kejari Sungai Penuh, Kodim 0417/Kerinci, serta perwakilan masyarakat Desa Pulau Pandan dan Karang Pandan.
Dalam berita acara, PT KMH menegaskan kesiapannya memenuhi tiga komitmen utama. Pertama, memberikan kompensasi sebesar Rp5 juta per kepala keluarga yang akan disalurkan melalui Tim Terpadu paling lambat 19 Agustus 2025. Kedua, memastikan perlindungan ekosistem selama tahap pembangunan dan operasional pintu air. Ketiga, mengajak warga menjaga keamanan dan ketertiban demi kelancaran proyek.
“PT KMH telah menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan masalah dengan dialog. Kami berharap kondisi tetap kondusif agar pembangunan PLTA berjalan lancar dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Bupati Monadi.
Langkah ini menjadi sinyal positif bagi percepatan proyek strategis yang diharapkan mampu menjadi sumber energi bersih sekaligus penggerak ekonomi lokal. Proyek PLTA Danau Kerinci digadang-gadang dapat memasok listrik berkelanjutan dan membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar, sambil mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Selain itu, kesepakatan ini dinilai mengurangi potensi gesekan sosial yang sebelumnya muncul akibat kekhawatiran warga terkait dampak lingkungan. Dengan adanya komitmen perlindungan ekosistem, masyarakat di sekitar Danau Kerinci dapat lebih tenang menghadapi proses pembangunan.
Keberhasilan mediasi ini juga menunjukkan pentingnya keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga tokoh masyarakat, dalam mencari solusi damai. Proyek ini diharapkan menjadi contoh sinergi antara perusahaan dan warga dalam membangun infrastruktur strategis tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan keharmonisan sosial.
Dengan landasan kesepakatan ini, PT KMH optimistis pekerjaan lapangan dapat berjalan sesuai jadwal dan memberikan manfaat nyata bagi Kerinci dan wilayah sekitarnya di masa depan. (dikin).