TANGGAMUS,//infoliputan .com— Warga Dusun Balai Rejo, Pekon Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, merasa kecewa terhadap Kepala Pekon mereka, Suhartono. Mereka menyebut, Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Tahun Anggaran 2025 diduga telah dicatut oleh Kadesnya. Setelah viral, barulah spanduk atau banner PKTD dibuat. Jumat, (31/10/2025).
Dalam laporan kegiatan, disebutkan pekerjaan pemeliharaan jalan desa dengan waktu pelaksanaan satu bulan, berupa penggalian siring PKTD dengan volume 80 HOK dan harga satuan Rp87.000, total biaya Rp6.960.000.
Menurut salah satu tokoh masyarakat setempat, dana tersebut diduga tidak digunakan sebagaimana mestinya. “Tono telah melanggar azas transparansi dan berpotensi menimbulkan gejolak di masyarakat. Ini juga merupakan pelanggaran prosedur yang dapat dikenakan sanksi administratif maupun pidana, karena mencatut duit dana desa”, ujar HN.
Sementara warga lainnya mengungkapkan bahwa pengerjaan kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela. “Pengerjaan siring PKTD kami lakukan dengan cara bergotong-royong tanpa dibayar. Keesokan harinya dilanjutkan oleh beberapa warga yang mungkin mendapatkan upah,” beber seorang warga.
Terkait viralnya pemberitaan soal papan informasi kegiatan PKTD di Datar Lebuay, Ketua BHP setempat, Yusup, membenarkan bahwa banner kegiatan baru dibuat beberapa hari lalu. “Banner PKTD baru dibuat pada hari Selasa kemarin,” terang Yusup.
Saat ditanya mengenai kondisi jalan rabat beton, hasil kegiatan yang bersumber dari dana desa, Yusup juga menilai bahwa semua kualitas bangunan kurang baik. “Kualitas bangunan jalan di Pekon Datar Lebuay kurang baik, baru hitungan bulan sudah rusak,” tandasnya. (tim)














