Blitar/infoliputan.com – Semangat dan antusias para siswa-siswi RA Darussalam 01 Pakunden Kota Blitar dalam mengikuti kegiatan Manasik Haji yang diselenggarakan oleh IGRA Kota Blitar, Kamis (19/9).
Bertempat di Alun-Alun Kota Blitar, sebanyak kurang lebih 560 peserta dari RA/TK Islam se-Kota Blitar mengikuti rangkaian manasik Haji. Semua anak laki-laki menggunakan pakaian Ihram, sehelai kain putih yang dililitkan pada badan dan bahu saja, layaknya jam’ah yang sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah. Begitupun anak-anak perempuan, semuanya memakai gamis dan kerudung serba putih.
Perkenalan manasik haji pada anak sejak dini bertujuan untuk menanam sifat religius islami, sekaligus memberikan pemahaman dalam menjalankan rukun Islam yang ke lima, yaitu Menunaikan Ibadah Haji.
Kepala sekolah RA Darussalam 01 Pakunden, Nunung Lutfiana mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan pembelajaran dan pemahaman sifat religius islami kepada anak sejak usia dini, tentang tata cara melaksanakan Ibadah Haji, yaitu rukun islam yang ke lima, dan juga sebagai salah satu pendidikan para orangtua yang hadir yang belum melaksanakan ibadah haji bisa nantinya bisa memahami bagaimana proses pelaksanaannya.
“Di sini anak-anak kita kenalkan dengan rukun islam yang kelima sejak usia dini supaya mereka mengenal dan mampu mengenalinya,” kata Nunung.
Nunung menjelaskan peserta didiknya menggunakan pakaian layaknya jamaah haji di Mekkah serta mengikuti tahapan-tahapan dalam pelaksanaan ibadah haji. Anak-anak tersebut begitu antusias mengikuti latihan manasik haji yang dipandu secara langsung oleh tim pelatihan manasik haji IGRA Kota Blitar
“Beberapa tahapan yang dilaksanakan oleh anak-anak diantaranya tawaf (mengelilingi a’bah sebanyak tujuh kali,kemudian melaksanakan sa’I (berlari-lari kecil bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya dan melontar atau melempar umrah,” papar Nunung.
Dengan adanya pelatihan manasik haji ini, ia berharap anak didiknya bisa lebih mudah dalam mengenal dan memahami bagaimana pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, anak-anak juga kita tanamkan pengetahuan sejak dini sehingga mereka memiliki semangat serta cita-cita untuk melaksanakan ibadah haji ke tanah suci.
“Mudah-mudahan pengenalan ibadah haji ini lebih menjadikan mereka paham betul bahwa rukun islam memang harus diterapkan, kalau rukun islam yang kelima kan bila mereka mampu jadi kedepannya kalau anak-anak sudah besar dan mereka mampu untuk segera melaksanakan ibadah haji,” harapnya.
“Selain untuk menanamkan nilai-nilai dan ajaran islam kepada anak sejak dini, yang tak kalah pentingnya peragaan manasik haji ini untuk lebih mempererat ukhuwah islamiah, baik antar sesama murid maupun para guru serta orang tua murid,” tutup Nunung.(fdy)