Panen Melon Bersama Dan Peresmian Joglo Agro Techno Park.

filter: 0; jpegRotation: 0; fileterIntensity: 0.000000; filterMask: 0; module:1facing:0; hw-remosaic: 0; touch: (-1.0, -1.0); modeInfo: ; sceneMode: Auto; cct_value: 0; AI_Scene: (-1, -1); aec_lux: 0.0; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0;

Klaten, Infoliputan.com – Desa Ponggok, Klaten, kembali meraih prestasi gemilang dalam pengembangan masyarakat. Pokja 2 LUPMM Desa Ponggok telah berhasil mewujudkan inovasi agrowisata budidaya melon, semangka, dan buah-buahan lainnya.

Inisiatif ini melanjutkan berbagai program pengembangan desa yang telah sukses, seperti wisata bawah air Ponggok dan program “satu kepala keluarga satu sarjana”.

Agrowisata ini terletak di sebelah utara pemandian Umbul Ponggok dan menawarkan pengalaman unik kepada pengunjung, memadukan keindahan alam dengan edukasi pertanian.

Peresmian Joglo Agro Techno Park, hasil kerjasama Pemdes Ponggok dan Polres Klaten, menandai keberhasilan puncak proyek ini. Panen raya melon di green house juga memeriahkan acara tersebut.

Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo A.P., hadir dan memberikan apresiasi tinggi atas inovasi tersebut. Beliau menekankan pentingnya agrowisata sebagai wadah edukasi bagi generasi muda.

Kapolres juga menyampaikan pesan dari Bapak Warsono: agar lokasi ini digunakan untuk pelatihan keterampilan dan kegiatan bermanfaat pasca pensiun.

Kapolres berharap agrowisata ini memberikan manfaat luas, mulai dari petani hingga konsumen, dan berkontribusi pada pembinaan generasi muda.

Kepala Desa Ponggok, H. Junaedi Mulyono, menjelaskan kesiapan Desa Ponggok untuk mendirikan Koperasi Desa Merah Putih, sesuai arahan Menteri Zulkifli Hasan.

Koperasi ini akan mengintegrasikan berbagai kelompok usaha desa, termasuk pertanian, perkebunan, dan perikanan, untuk mempermudah akses pasar produk lokal.

Desa Ponggok telah memanfaatkan lahan seluas 5 hektar dari dana desa dan anggaran ketahanan pangan tahun 2023-2025 untuk proyek agrowisata ini.

Supono Widi Murcito, tenaga ahli budidaya melon, menjelaskan teknik budidaya melon di green house seluas 500 x 1000 meter persegi.

Supono memaparkan jenis melon yang dibudidayakan, yaitu melon hibrida Sacata Glamour dan Action, serta tantangan dalam budidaya, seperti layu dan serangan jamur Fusarium oxysporum.

Triyono, Ketua LUPMM Desa Ponggok, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak atas keberhasilan proyek ini, yang selaras dengan program ketahanan pangan nasional.

Deva Tri Wibowo, Ketua Pokja 2, juga menyampaikan rasa syukur atas kerjasama dan keberhasilan pengembangan budidaya melon.

Desa Ponggok terus menginspirasi desa lain dengan inovasi dan terobosan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Pitut Saputra)

error: Content is protected !!