Blitar/infoliputan.com Seleksi perangkat desa yang dilakukan oleh Pemdes Bendosewu di Kecamatan Talun Kabupaten Blitar menuai protes dari warga karena diduga ada kecurangan, Senin (23/12).
Puluhan massa Forum Komunikasi Bendosewu Peduli (FKBP) ini menuntut hasil rekrutmen perangkat desa ini dibatalkan karena dinilai tidak fair.
Rosyid, Koordinator Aksi menjelaskan massa melakukan aksi ini karena dinilai ada pengkondisian seleksi perangkat desa sehingga camat harus bertanggung jawab, apapun caranya hasil rekrutmen harus dibatalkan.
Ia menegaskan penunjukan pihak ketiga ini disinyalir dilakukan sebelum adanya pembentukan panitia.
Menurut Rosyid, sebelumnya sempat beredar nama-nama di masyarakat siapa yang akan lolos seleksi perangkat desa ini & setelah seleksi nama peserta yang lolos diduga sama sehingga diduga sudah ada pengkondisian.
Masyarakat curiga camat membantu mengkondisikan lembaga ketiga atau panitia seleksi dengan bargaining tertentu.
Dari nama-nama yang dimaksud lolos seleksi perangkat ini, Rosyid menyebut di antaranya ada putra kepala desa, putra Wakil Ketua BPD & wakil tokoh masyarakat.
Menurut Rosyid, jika camat tidak bertanggung jawab, maka kepala desa akan jadi tumbal atas kasus ini.
Massa menyebut jika memang hasil tidak bisa dibatalkan karena pembatalan dilakukan PTUN, maka calon terpilih diminta untuk mengundurkan diri.
Isnari, Kepala Desa Bendosewu mengaku enggan memberikan keterangan lebih lanjut kepada media.
Namun saat menemui massa, dirinya menyebut jika saat ini belum ada titik temu & besok perwakilan massa diundang di Kantor Dinas Pembedayaan Masyarakat & Desa (DPMD) Kabupaten Blitar.
Sehingga dirinya menyampaikan permohonan maaf untuk melanjutkan pertemuan dalam audiensi bersama dinas terkait besok siang.(fdy)