Infoliputan.com/Pesawaran – Semangat gotong royong masyarakat kembali disorot melalui penyelenggaraan Lomba Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Pesawaran. Lomba ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, sekaligus ajang untuk memperkuat partisipasi dan inovasi desa dalam pembangunan berbasis kebersamaan.
Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat Dinas PMD, Eri Pribadi Putra, SE, menjelaskan bahwa BBGRM merupakan implementasi dari Permendagri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat. Menurutnya, pelaksanaan tahun ini berlangsung meriah dengan keterlibatan aktif masyarakat dan pemerintah desa.
Antusiasme peserta sungguh luar biasa. Hampir semua desa menampilkan program unggulan yang bermanfaat bagi masyarakat. Tim penilai bahkan mengalami kesulitan menentukan juara karena inovasi yang dihadirkan sangat beragam dan nyata dampaknya,” ujar Eri, Senin (18/8/2025).
Tiga Desa Raih Penghargaan
Setelah melalui proses penilaian, panitia menetapkan tiga desa terbaik dalam BBGRM 2025, yaitu:
Juara I: Desa Gunung Sari, Kecamatan Way Khilau
Juara II: Desa Sukaraja, Kecamatan Gedong Tataan
Juara III: Desa Kalirejo, Kecamatan Way Ratai
Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, dalam rangkaian upacara peringatan HUT RI ke-80 di Lapangan Pemkab Pesawaran, Minggu (17/8/2025).
Program Unggulan Desa Pemenang
Desa Gunung Sari menampilkan program bedah rumah untuk warga kurang mampu serta mengembangkan inovasi pupuk organik cair guna mendukung pertanian berkelanjutan.
Desa Sukaraja mengutamakan pembangunan talud penahan tanah serta produksi pupuk kompos berbahan limbah organik rumah tangga.
Desa Kalirejo fokus pada pembangunan gorong-gorong, rabat beton, dan mengembangkan inovasi pangan berupa keripik bonggol pisang yang bernilai ekonomi.
Gotong Royong Sebagai Identitas Bangsa
Dalam sambutannya, Bupati Dendi Ramadhona menegaskan bahwa BBGRM tidak hanya dimaknai sebagai lomba, melainkan sebagai gerakan untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong yang merupakan identitas bangsa Indonesia.
“Gotong royong adalah kekuatan yang membedakan kita dengan bangsa lain. Melalui semangat ini, pembangunan desa di Pesawaran dapat berjalan lebih cepat, partisipatif, dan berkelanjutan. Ini selaras dengan visi Asta Cita serta cita-cita besar Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Harapan ke Depan
Dinas PMD Pesawaran berharap kegiatan BBGRM dapat menjadi agenda tahunan yang semakin memacu desa-desa untuk berinovasi dan menjaga nilai kebersamaan. Dengan demikian, pembangunan desa tidak hanya mengandalkan pemerintah, tetapi menjadi gerakan bersama seluruh elemen masyarakat.
“BBGRM membuktikan bahwa ketika masyarakat bergerak bersama, maka hasil pembangunan bisa lebih besar, adil, dan dirasakan manfaatnya oleh semua pihak,” pungkas Eri Pribadi Putra.
Laporan:
By… Din morok