Info Liputan TANJUNG MORAWA – Ketika banjir melanda sejumlah wilayah Tanjung Morawa dan mengacaukan aktivitas warga, kepedulian antar sesama kembali menjadi penopang utama kehidupan. Bencana yang terjadi pada Sabtu (6/12/2025) itu tidak hanya merendam pemukiman, tetapi juga menggugah hati berbagai pihak untuk saling menguatkan.
Program PABPDSI PEDULI hadir sebagai bentuk solidaritas nyata dengan menyalurkan bantuan kepada Suharyati, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dusun 1, Desa Dalu 10 A, Kecamatan Tanjung Morawa, yang turut menjadi korban dalam bencana tersebut. Bantuan ini menjadi simbol dukungan moral dan kemanusiaan bagi para anggota BPD yang terdampak.
Sebagai perwakilan masyarakat di pemerintahan desa, anggota BPD sering kali berada di garis depan dalam membantu warga. Namun, saat banjir datang menerjang, mereka pun merasakan kepedihan yang sama—kehilangan kenyamanan rumah, barang berharga, serta menghadapi kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Setelah air perlahan surut dan meninggalkan jejak puing serta kepenatan, kehadiran bantuan dari PABPDSI menjadi cahaya kecil yang mampu menyulut semangat baru. Senyum haru dan ucapan syukur menyertai setiap bantuan yang diberikan, menggambarkan kuatnya rasa persaudaraan di tengah cobaan.
Tidak ada seremoni meriah dalam kegiatan kemanusiaan ini. Hanya suasana penuh kehangatan, penuh harapan, dan saling menyemangati. Inilah wujud kemanusiaan yang sesungguhnya—tulus tanpa pamrih.
Ketua Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Provinsi Sumatera Utara, OK Hendri Fadlian Karnain SH, bersama Ketua PABPDSI Kecamatan Tanjung Morawa, Novy Hendrawan, serta Imam Mulyo, turun langsung menyerahkan bantuan tersebut. “Kita tahu ini hanya bantuan kecil, tetapi kita harap dapat meringankan sedikit beban saudara-saudara kita dari BPD. Mereka yang selalu membantu masyarakat, kini saatnya kita berdiri bersama mereka,” ujarnya dengan penuh empati.
Hendri juga menegaskan bahwa meski sumber daya terbatas, perjuangan dan semangat pengabdian tidak akan pernah padam. “Kita tidak bisa memperbaiki semuanya secara instan, tapi ketulusan untuk membantu itulah yang utama. Setiap bantuan adalah cerminan rasa persaudaraan yang tak pernah putus, bahkan dalam situasi paling sulit,” tambahnya.
Melalui program “PABPDSI PEDULI”, PABPDSI berharap ikatan emosional dan gotong royong antar pengurus dan anggota BPD semakin kuat. Aktivitas kemanusiaan ini menjadi bukti bahwa nilai persaudaraan dan solidaritas dapat terus menyala, bahkan di tengah gelapnya bencana sekalipun. (RS)













