Tanggamus, Infoliputan.com – Warga Pekon Tanjung Sari, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus, Lampung, mendesak Bupati Tanggamus untuk segera menindaklanjuti kasus hilangnya ambulans desa mereka. Ambulans itu hilang selama tiga bulan terakhir, menimbulkan keresahan dan pertanyaan besar di tengah masyarakat. Akibatnya, akses layanan kesehatan darurat warga terhambat.
Lebih lanjut, kehilangan ambulans ini mempersulit warga Pekon Tanjung Sari yang membutuhkan akses layanan kesehatan darurat. Ambulans merupakan alat transportasi vital untuk mengangkut warga sakit ke fasilitas kesehatan terdekat, seperti Puskesmas atau rumah sakit. Oleh karena itu, ketiadaan ambulans ini jelas menghambat akses layanan kesehatan yang cepat dan tepat, terutama bagi warga yang membutuhkan penanganan medis segera.
Sementara itu, warga setempat menginformasikan bahwa hanya brankar dan ban serep bekas yang tersisa di tempat parkir ambulans biasanya. Konfirmasi kepada Kepala Pekon Tanjung Sari, Arsudin, menghasilkan keterangan yang saling bertentangan dan membingungkan. Misalnya, Arsudin menyatakan ambulans sedang dipinjam temannya dan sedang diservis di bengkel, tanpa memberikan informasi lebih detail, sehingga semakin memperkeruh situasi.
Di sisi lain, Kasi Pemerintahan Pekon Tanjung Sari, Makmur, juga memberikan keterangan yang tidak jelas. Meskipun Makmur membenarkan pernyataan Kepala Pekon terkait servis ambulans, ia mengaku tidak mengetahui lokasi bengkel tersebut. Oleh karena itu, ketidakjelasan informasi dari kedua pejabat desa ini semakin meningkatkan kecurigaan warga.
Lebih dari Sekedar Masalah Teknis
Selain itu, kehilangan ambulans desa ini bukan hanya masalah teknis, tetapi juga menyangkut kepercayaan publik terhadap pemerintahan desa. Transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam pengelolaan aset desa, termasuk ambulans yang merupakan fasilitas publik. Ketidakjelasan keberadaan ambulans menimbulkan pertanyaan tentang pengelolaan dana desa dan penggunaan aset publik secara bertanggung jawab.
Oleh sebab itu, peristiwa ini menjadi sorotan tajam bagi masyarakat Pekon Tanjung Sari. Mereka meminta Bupati Tanggamus untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan menjatuhkan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas hilangnya ambulans desa. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa akan pulih melalui tindakan nyata dan transparan.
Warga Pekon Tanjung Sari berharap kasus hilangnya ambulans ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah desa lainnya untuk mengelola aset dan dana desa dengan lebih bertanggung jawab dan transparan. Kepercayaan masyarakat merupakan modal utama dalam pembangunan desa yang berkelanjutan dan sejahtera. (Red/Tim)