Pesisir Barat, Infoliputan.com – Pemerintah Pekon Penengahan, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahap pertama tahun 2025. Selanjutnya, Peratin Bandarsyah dan timnya melakukan penyaluran di kantor Pekon pada Rabu, 21 Mei 2025, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Selain itu, Peratin Bandarsyah, perangkat Pekon, Ketua LHP, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan 41 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hadir dalam acara penyaluran BLT-DD ini. Lebih lanjut, tiap KPM menerima bantuan sebesar Rp300.000 per bulan, atau total Rp1.800.000 untuk enam bulan (Januari-Juni 2025).
Sementara itu, para penerima bantuan menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Pekon Penengahan. Mereka berharap bantuan ini akan meringankan beban hidup keluarga mereka. Sebagai contoh, salah satu penerima bantuan mengungkapkan rasa terbantu dan berencana menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Di sisi lain, Peratin Bandarsyah menekankan pentingnya kebersamaan dalam membangun Pekon Penengahan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan adat, untuk bahu-membahu membangun dan menjaga persatuan serta kesatuan. Lebih jauh lagi, ia menyatakan bahwa pembangunan Pekon merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah.
Bandarsyah berharap para KPM akan memanfaatkan bantuan BLT-DD ini sebaik mungkin untuk kepentingan keluarga mereka. Selain itu, ia juga mendorong masyarakat untuk aktif melestarikan budaya dan adat istiadat Pekon Penengahan agar dapat sejajar dengan pekon lain di Kabupaten Pesisir Barat.
Dengan adanya penyaluran BLT-DD ini, diharapkan kesejahteraan masyarakat Pekon Penengahan akan meningkat dan kemajuan Pekon akan terdorong. Pemerintah Pekon berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
Semoga program BLT-DD ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Pekon Penengahan, khususnya bagi keluarga kurang mampu. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini. (RDN Majisin)
