Pringsewu, Infoliputan.com – Warga dan petani setempat mempertanyakan Program Tanam Padi Bersama dalam rangka Contract Farming 2025 yang digagas Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Pringsewu. Kegiatan yang digelar Selasa (20/5/2025) di Dusun Jati Rejo, Pekon Candi Retno, Kecamatan Pagelaran, menunjukkan kurangnya koordinasi dan persiapan yang memadai. Akibatnya, acara tersebut terkesan mendadak.
Lebih lanjut, kehadiran Bupati Pringsewu, H. Riyanto Pamungkas, menambah pertanyaan. Sejumlah warga dan petani yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keheranan mereka atas minimnya sosialisasi. Mereka mengaku tidak menerima pemberitahuan sebelumnya dari kelompok tani, Petugas Penyuluhan Lapangan (PPL), pemerintah pekon, maupun instansi pertanian di tingkat kecamatan dan kabupaten. Ketidakjelasan ini menimbulkan spekulasi dan keresahan di tengah masyarakat.
Sementara itu, Kepala Pekon Candi Retno, Firmansyah, membenarkan bahwa acara tersebut berlangsung tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada pemerintah pekon. Ia menjelaskan, Kepala Dusun Jati Rejo, Bayan Damiri, memberitahukan acara tersebut kepadanya melalui telepon sesaat sebelum kegiatan dimulai. PPL Kecamatan Pagelaran, juga menyatakan keheranannya atas pelaksanaan acara yang mendadak ini.
Pada intinya, kurangnya koordinasi antara PEMKAB Pringsewu, Dinas Pertanian, dan instansi terkait menjadi sorotan utama. Ketidakjelasan informasi dan persiapan yang kurang matang menyebabkan pelaksanaan acara terkesan semrawut dan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan petani. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas program Contract Farming 2025 dalam meningkatkan optimalisasi ekosistem pertanian dan ketahanan pangan di Kabupaten Pringsewu.
Singkatnya, kejadian ini menyoroti pentingnya komunikasi dan transparansi dalam pelaksanaan program pemerintah, khususnya yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Sosialisasi yang memadai dan koordinasi yang terstruktur sangat krusial untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap program pembangunan.
Untuk itu, masyarakat mengharapkan Pemerintah Kabupaten Pringsewu memberikan klarifikasi dan evaluasi menyeluruh atas pelaksanaan program Tanam Padi Bersama ini. Pemerintah juga perlu segera melakukan langkah-langkah perbaikan dan peningkatan koordinasi untuk memastikan keberhasilan program-program serupa di masa mendatang. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sangat penting untuk terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Ke depan, diharapkan adanya mekanisme yang lebih terencana dan transparan dalam pelaksanaan program-program pertanian, sehingga dapat menghindari kejadian serupa dan memastikan partisipasi aktif serta pemahaman yang baik dari seluruh pihak terkait. Transparansi dan komunikasi yang efektif merupakan kunci keberhasilan pembangunan di sektor pertanian. (Red)