Dunia kripto tidak pernah sepi dari inovasi, tapi juga tidak pernah lepas dari jebakan. Belakangan ini, nama CTC Plus atau CTCP ramai diperbincangkan karena airdrop yang dipromosikan melalui Tantin Plus Exchange. Sekilas tawarannya tampak menggiurkan: cukup bayar gas fee kecil sekitar $0.12, pengguna dijanjikan 100 token gratis. Nilai yang terlihat sepele itu membuat ribuan orang tergoda. Namun, semakin ditelusuri, makin jelas bahwa ada penipuan terstruktur yang sedang berlangsung.
Awalnya banyak yang menduga masalah ada pada exchangenya. Benar, Tantin Plus Exchange memang terbukti palsu, tidak punya order book, tidak ada perdagangan, hanya menampilkan saldo semu yang tidak bisa ditarik. Tapi fakta terbaru menunjukkan bukan hanya exchangenya yang bermasalah. Token CTC Plus sendiri ternyata juga sarat kejanggalan. CoinMarketCap (CMC) sudah memberi peringatan merah: halaman token ini dibuat otomatis dari data onchain dan berisi informasi yang belum diverifikasi. Artinya, proyek token ini pun belum jelas kredibilitasnya.
Lebih parah lagi, akun resmi X @CTCPtoken justru menautkan link langsung ke tantin.app, domain resmi Tantin Exchange. Fakta ini mematahkan asumsi bahwa token hanya dipakai sebagai kedok oleh exchange. Sebaliknya, terlihat bahwa keduanya memang terafiliasi. Jadi, korban Airdrop CTC Plus sebenarnya sedang berhadapan dengan kombinasi berbahaya: token yang bermasalah dan exchange palsu yang bekerja sama dalam satu pola penipuan.Kursus pemasaran influencer
Apa Itu Airdrop Sebenarnya dalam Dunia Kripto?
Airdrop adalah salah satu strategi paling populer di dunia kripto. Secara sederhana, airdrop adalah distribusi token gratis yang dilakukan oleh sebuah proyek untuk memperkenalkan diri kepada komunitas. Tujuannya jelas: membangun basis pengguna awal, menciptakan buzz di media sosial, dan memperluas ekosistem token. Biasanya, airdrop diumumkan secara resmi di kanal media sosial proyek seperti X, Discord, atau Telegram.Kursus pemasaran influencer
Dalam praktik sehat, airdrop selalu gratis. Pengguna hanya perlu melakukan tugas sederhana seperti follow akun, retweet postingan, atau mendaftar dengan alamat wallet. Token kemudian dikirimkan langsung ke wallet pengguna. Gas fee, jika ada, sering kali ditanggung proyek melalui faucet atau subsidi internal. Dengan cara ini, tidak ada biaya tambahan yang membebani peserta.
Memang ada level airdrop yang berbeda. Airdrop testnet untuk node validator, retroactive airdrop, atau campaign berbasis staking biasanya melibatkan usaha teknis dan biaya nyata. Tapi untuk airdrop promosi token baru, seharusnya tidak pernah ada pungutan biaya. Inilah yang membedakan airdrop sehat dengan Airdrop CTC Plus yang ditawarkan oleh Tantin Exchange. Mereka menggunakan istilah airdrop untuk memungut gas fee, padahal tidak ada distribusi token nyata.
Klaim Rilis CTC Plus pada 29 September 2025 yang Palsu Salah satu tanda kuat bahwa Airdrop CTC Plus hanyalah ilusi adalah klaim rilis token. Tantin Exchange mengumumkan bahwa CTCP akan “dirilis resmi” pada 29 September 2025. Klaim ini jelas tidak benar. Token CTCP sudah lama terdaftar di PancakeSwap dan bahkan bisa disimpan di Bitget Wallet. Jadi, tidak ada alasan menyebutkan rilis baru.
Mengapa mereka tetap melontarkan klaim ini? Karena strategi semacam ini bisa menunda kekecewaan pengguna. Dengan memberi tanggal tertentu, mereka menciptakan harapan palsu. Orang yang sudah ikut Airdrop CTC Plus akan menunggu, bukan menyadari bahwa token mereka tidak pernah bisa ditarik. Semakin lama mereka menunggu, semakin besar peluang exchange mengumpulkan gas fee dari peserta baru.
Klaim rilis seperti ini bukan hal baru. Banyak proyek abal-abal melakukan hal sama. Mereka menjual waktu dengan janji yang tidak pernah datang. Dan di kasus ini, jelas terlihat bahwa Tantin Exchange memanfaatkan momen itu untuk memperpanjang skema penipuan mereka.
Fakta terbaru menunjukkan bahwa bukan hanya exchange yang bermasalah, tetapi token CTC Plus juga tidak bisa dianggap sah sepenuhnya. Halaman CoinMarketCap (CMC) untuk CTCP menampilkan peringatan merah: “Halaman ini dibuat secara otomatis menggunakan data onchain dan berisi informasi yang belum diverifikasi. Silakan DYOR.”
Peringatan semacam ini sangat jarang muncul pada proyek yang kredibel. Token-token besar seperti ETH, BNB, atau SOL tidak pernah mendapat label seperti itu. Artinya, status CTCP memang belum diverifikasi, baik dari sisi tim developer, legalitas, maupun transparansi ekosistemnya. Semua data yang muncul hanyalah hasil pembacaan otomatis dari blockchain, tanpa ada validasi dari pihak CMC.
Jika sebuah token benar-benar resmi dan sah, tim proyek akan segera melengkapi verifikasi di CMC, melaporkan data resmi, dan menjalin kerja sama dengan exchange besar. Fakta bahwa CTCP tidak melakukan itu menunjukkan ada masalah serius. Jadi, korban Airdrop CTC Plus sebenarnya bukan hanya ditipu oleh exchange, tetapi juga oleh proyek token yang statusnya tidak jelas.
Investigasi lebih jauh menemukan hal yang mengejutkan. Akun resmi X milik CTCP, yaitu @CTCPtoken, ternyata menaruh link langsung ke domain tantin.app. Domain ini adalah milik Tantin Plus Exchange, platform yang menjalankan skema airdrop palsu. Fakta ini menjadi bukti kuat bahwa kedua entitas memang saling terkait.Kursus pemasaran influencer
Selama ini, ada anggapan bahwa token asli tidak bersalah, hanya saja dimanfaatkan oleh exchange palsu. Namun, dengan adanya link resmi ini, asumsi itu tidak lagi relevan. Token CTCP sendiri justru mengarahkan pengguna ke Tantin Exchange. Artinya, ada keterlibatan langsung dalam skema Airdrop CTC Plus yang merugikan ribuan orang.
Jika sebuah proyek token benar-benar sehat, mereka akan menautkan link resmi ke website transparan, whitepaper jelas, dan exchange kredibel. Fakta bahwa akun resmi CTCP justru menuntun pengguna ke exchange palsu membuat keabsahan proyek ini semakin diragukan. Dalam dunia kripto, keterkaitan seperti ini biasanya menjadi tanda kuat adanya penipuan terorganisir.
Kombinasi antara Tantin Plus Exchange yang palsu dan CTC Plus yang bermasalah menciptakan jebakan berlapis. Di satu sisi, exchange tidak memiliki fitur perdagangan nyata. Tidak ada order book, tidak ada pasangan trading, tidak ada volume transaksi yang bisa diverifikasi. Di sisi lain, token yang dipromosikan ternyata belum diverifikasi di CMC dan justru terhubung langsung ke platform penipu.
Bagi korban, ini adalah bencana ganda. Mereka tidak hanya tertipu gas fee yang tidak seberapa, tapi juga kehilangan kesempatan untuk mengakses token nyata. Ribuan pengguna kini menunggu tanpa kepastian, hanya menatap saldo semu yang tidak akan pernah bisa ditarik.
Inilah pola penipuan modern dalam dunia kripto. Bukan lagi sekadar membuat token fiktif, melainkan menggunakan token nyata yang bermasalah lalu menghubungkannya ke exchange palsu. Dengan begitu, mereka berhasil menciptakan ilusi kredibilitas, padahal kenyataannya hanya jebakan.
Kasus Airdrop CTC Plus seharusnya menjadi pelajaran penting bagi komunitas kripto. Jangan hanya terpaku pada token yang terlihat nyata di blockchain. Lihat juga status verifikasinya, transparansi timnya, dan afiliasi resminya. Fakta bahwa akun X CTCP menautkan langsung ke Tantin Plus Exchange, ditambah peringatan merah dari CMC, cukup untuk membuktikan bahwa proyek ini sarat masalah.Kursus pemasaran influencer
Artikel ini ditulis untuk tujuan edukasi dan kewaspadaan publik. Informasi berdasarkan riset terbuka dan data onchain, tidak dimaksudkan sebagai tuduhan mutlak. Pembaca diimbau melakukan verifikasi tambahan sebelum mengambil keputusan.
Bagaimana menurut kamu, apakah CTC Plus hanyalah token bermasalah atau bagian dari skema besar Tantin Exchange? Tinggalkan pendapatmu di kolom komentar, dan jangan lupa bagikan artikel ini supaya lebih banyak orang sadar dan terhindar dari jebakan airdrop abal-abal. (Red)
Artikel ini telah tayang di x.zalalena.com dengan judul “CTC Plus Bermasalah: Airdrop Abal-Abal Tantin Exchange Rugikan Ribuan Pengguna