Tokoh Masyarakat Kecam Oknum LSM yang Ambil Alih Pembuatan Foto Ijazah Siswa SMP

Deli Serdang, Infoliputan.com || Tokoh masyarakat, termasuk Daniel Ginting, SE, mengecam dugaan praktik tidak profesional dalam pembuatan foto ijazah siswa SMP di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Daniel Ginting menyoroti keterlibatan LSM yang diduga mengambil alih proses pemotretan ijazah, menghasilkan foto berkualitas rendah dan mengecewakan kepala sekolah serta siswa. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Selain itu, Daniel Ginting menduga LSM tersebut menyalahgunakan wewenang dengan bertindak sebagai jasa fotografi ijazah, bukan menjalankan fungsi pengawasan sosial. Akibatnya, ia mempertanyakan profesionalisme dan etika kerja LSM tersebut. Hasil foto yang buruk, menurutnya, merugikan siswa yang membutuhkan foto ijazah berkualitas tinggi.

Kekecewaan kepala sekolah semakin bertambah karena LSM tersebut diduga bekerja sama dengan Ketua MKKS untuk mengintervensi sekolah-sekolah. Daniel Ginting menilai intervensi ini sebagai penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran etika profesi. Kepala sekolah merasa dipaksa menggunakan jasa LSM tersebut, meskipun kualitasnya dipertanyakan.

Perbandingan Kualitas Foto: Profesional vs. LSM

Di sisi lain, Daniel Ginting membandingkan hasil foto dari LSM dengan hasil foto dari fotografer profesional. Fotografer profesional, menurutnya, memiliki keahlian dan peralatan yang memadai untuk menghasilkan foto berkualitas tinggi, tahan lama, dan sesuai standar. Sebaliknya, ia menilai foto hasil karya LSM tersebut tidak memenuhi standar kualitas dan berpotensi cepat rusak.

Oleh sebab itu, Daniel Ginting mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang untuk segera turun tangan. Ia meminta Dinas Pendidikan memberikan wewenang kepada fotografer profesional di setiap sekolah untuk menangani pembuatan foto ijazah siswa. Tujuannya, untuk menjamin kualitas foto dan mencegah praktik-praktik tidak profesional serupa.

Pada akhirnya, Daniel Ginting menekankan perlunya langkah tegas untuk mencegah terulangnya kejadian ini. Ia menilai transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan jasa fotografi ijazah sangat penting untuk memastikan siswa mendapatkan layanan terbaik. Kualitas foto ijazah, menurutnya, merupakan hal penting mengingat fungsinya sebagai dokumen penting.

Kesimpulannya, Daniel Ginting berharap agar kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Ia menegaskan pentingnya profesionalisme dan etika kerja dalam setiap bidang, termasuk dalam dunia pendidikan. Kualitas pendidikan, menurutnya, tidak hanya dilihat dari aspek akademik, tetapi juga dari pelayanan dan administrasi yang profesional. (TIM)

error: Content is protected !!