Aksi Grab Menyala, Driver Geruduk Kantor Aplikasi, Tuntut Kejelasan Kebijakan.

# kami tidak melarang Driver bekerja, tapi hargailah rekan-rekan driver yang sedang berjuang jangan egois dan se'enaknya sendiri.

JOGYAKARTA-infoliputan.com-

Aksi Grab Menyala, Konvoi ratusan Driver Grab Jogya dengan sepeda motor mendatangi Kantor Grab di Jalan Jenengan, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, menuntut aplikator hapuskan program hemat (20/02/2025)

Rombongan Konvoi sebelumnya berkumpul dititik kumpul Stadion Kridosono, sisi timur, sekitar kurang lebih 500 orang, melakukan konvoi, rutenya dari Kridosono, menuju Galeria Mall, lalu ke Gejayan, lanjut Ringroad Utara, kemudian menuju Kantor Grab Jogyakarta, aksi terpusat dikantor Grab Jogyakarta, disana mereka menggelar mimbar bebas untuk berorasi menyampaikan aspirasi,” papar beberapa orang peserta aksi yang juga berprofesi sebagai pengemudi driver Grab.

Driver menandatangani Spanduk yang berisi tuntutan driver pada aplikasi Grab
(SEJUMLAH Driver menandatangani spanduk yang berisi tuntutan driver pada aplikasi Grab)

Kang Sun salah seorang Jendral lapangan saat dikonfirmasi awak media terkait aksi mengatakan “Sesuai Pasal 6 huruf a Peraturan Presiden 173 2024 serta Konsideran B UU 22 2009 yang memberikan kewenangan, kepada Kemenhub untuk mengatur aspek keselamatan dan keamanan sepeda motor, maka hadirlah PM 12 2019 beserta turunannya yaitu KP 667 dan KP 1001 yang mengatur tarif penggunaan sepeda motor pada ojek online.” jelasnya.

Dikatakan “Ketentuan tarif ini bertujuan untuk memastikan agar driver mampu memenuhi aspek keselamatan dan keamanan, tetapi saat ini GRAB mencoba mereduksi (mengurangi) pendapatan driver yang bersumber dari tarif tersebut dengan beragam kebijakan tarif hematnya, sehingga hal ini berpotensi mengganggu aspek keselamatan dan keamanan sepeda motor, oleh karena itu kami datang menyerukan kegelisahan seluruh rekan OJOL Yogyakarta pada pihak aplikator Grab, menuntut setidaknya empat tuntut’an yakni :

1. Menolak program GrabBike Hemat “AKSES HEМАТ”

2. Menolak Program Shifting GrabFood

3. Menutup program pendaftaran Driver baru Grab Roda 2, khususnya untuk ladies

4. Pembatasan aktifitas Akun luar DIY di area DIY

Tuntutan tersebut, juga kita cetak dalam spanduk yang ditandatangani ratusan Driver Grab Jogya dan kita pasang dikantor Aplikasi Grab.

Kami terpaksa turun kejalan dan menggelar aksi didepan kantor aplikasi Grab sebab kebijakan terkait dengan program Grab hemat, shifting, dan lainnya tersebut kami nilai tidak fair dan sangat memberatkan driver,” pungkasnya.

Kericuhan kecil sempat terjadi karena adanya sweeping driver dilokasi aksi.
(Kericuhan kecil sempat terjadi karena adanya sweeping driver dilokasi aksi)

Terpisah Anto salah seorang peserta aksi mengatakan “Terkait kegaduhan pada saat aksi, itu karena ada sweeping driver yang masih nekat bekerja dan justru malah melewati kerumunan,” paparnya.

Dijelaskan bahwa “Jauh-jauh hari sudah dihimbau dan diberitahukan, kalau hari ini ada aksi, namun malah nekat dan melewati rute maupun lokasi sekitar aksi, hal tersebut tentunya membuat beberapa rekan bereaksi, sebab mereka merasa tidak dihargai perjuangannya, mereka sedang aksi, berjuang demi kebaikan bersama, namun justru driver tersebut malah on bid atau ngojol dan sengaja lewat dilokasi mereka berdemo, tentunya ini sangat tidak menghargai kawan-kawan yang sedang berjuang, wajarlah bila kemudian, mereka bereaksi dan memberikan edukasi pada si driver, toh nanti sesudah aksi selesai mereka juga bebas untuk kembali bekerja, kami tidak melarang tapi hargailah rekan-rekan driver yang sedang berjuang jangan egois dan se’enaknya sendiri.” jelasnya.

Hingga selesainya aksi, pihak Management Grab masih enggan memberikan konfirmasi terkait persoalan ini, tidak ada respon terkait aksi tersebut, hingga berita ini diturunkan.

( Pitut Saputra )

error: Content is protected !!