Diduga Lakukan Pengerjaan Asal Asalan, Kualitas Proyek Drainase Dusun II B Desa Banjar Jadi Pertanyaan

Pembangunan Drainase Dusun II B Desa Banjar Yang Buruk dan di Nilai Tidak Berfungsi Bagi Masyarakat,

Asahan/infoliputan.com || Drainase adalah pembuangan massa air baik secara alami maupun buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Di bidang teknik sipil, drainase dibatasi sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi

atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar tidak tergenang. Dari pengertian tersebut, peran drainase sangatlah penting, terutama ketika kawasan tersebut berada didaerah dengan curah hujan tinggi.

Pembangunan Sistem drainase yang buruk dan tidak berfungsi dengan baik akan mendatangkan bencana bagi masyarakat.

[irp]

Pengerjaan Proyek Drainase Di Dusun ll B Desa Banjar, ketika awak media ini melihat proyek tersebut yang masih dalam tahap pengerjaan digenangi air. Kamis, 15/08/2024.

Elevasi dari lantai Drainase tersebut dipertanyakan apakah sesuai atau tidak kemiringannya, pasalnya masih tahap pekerjaan sudah digenangi air, sangat patut diduga kemiringannya tidak sesuai agar air dapat mengalir dari permukaan yang tinggi kepermukaan yang lebih rendah.

Bersumber dari penyampaian warga kepada team awak media yang identitasnya tidak mau dipublikasikan, dimana menurut warga pembangunan drainase yang di laksanakan di dusun ll B desa banjar tidak sesuai harapan, karna proyek tersebut menurut mereka berkelok seperti ular, tidak rapi dan asal jadi pembangunanya, ujarnya.

[irp]

Biaya Sebesar Rp.130.000.700  Tidak Sesuai Dengan Kualitasnya

Proyek pembangunan drainase di Dusun ll B Desa Banjar, kecamatan air joman sepanjang 150 meter yang bersumber dari dana desa tahun anggaran 2024 sebesar Rp. 130 000.700,- di pertanyakan oleh sejumlah warga.

Menurut warga setempat percuma saja drainase dibangun, jika akhirnya menyebabkan air tergenang, karena dapat mengakibatkan penyakit, tegas warga.

Di kesempatan yang sama warga juga menyampaikan tentang material bangunan yang menutupi ruas jalan, sangat mengganggu pengguna jalan. Sudah tidak dapat dilewati dan harus memutar arah dimana warga akan menempuh jarak yang lebih jauh dari biasanya.

[irp]

Menurut pantauan awak media proyek tersebut belum 100 persen selesai dikerjakan, selain tumpukan material terlihat di badan jalan, lantai drainase nya juga belum di buat, sehingga jika kita menancapkan kayu untuk mengukur kedalaman maka kayu akan menancap di atas permukaan pasir dan tanah.

Atas hal tersebut masyarakat juga meminta kepada Dinas terkait agar mengawasi pekerjaan Drainase, agar dana yang digunakan tidak mubazir.

Demi perimbangan release berita, Sebelum release berita ini terbit dibeberapa media Online, cetak dan tayang di TV Streaming, Mewakili tim jurnalis awak media sudah konfirmasi pada Kepala Desa Banjar, namun hingga release berita ini terbit Kepala Desa memilih Bungkam. (API Manalu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!